Kamis, 23 September 2010

...HARI-HARI MENGANGGUR..

Hari-hari penganguran memang selalu penuh dengan duka, otakpun tak bekerja maksimal, siang jadi malam dan malam jadi siang, seperti hari ini aku baru terjaga pukul dua siang dan terus bermalas-mlasan selama satu jam dikamar sempit ini, setelah itu aku mandi, makan, duduk sebentar dan kemudian keluar dan beranjak pada bangku lapuk dipinggir sungai didelakang kos ini. bangku itu terbuat dari bambu yang telah dimakan waktu, untuk seorang pengangguran seperti diriku bangku ini sangat-sangat cocok untuk merenung, memikirkan semua yang telah terjadi dan menanti yang akan terjadi dalam hidupku.tak banyak yang bisa kulakukan selama satu setengah bulan ini, aku dilanda musibah keluar dari kerjaan karena kondisi perusahaan dan kemudian hanya menunggu janji-janji dikamar ini sepanjang hari. untuk sebuah janji yang menjemput masa depan, awalnya hanya satu minggu tapi janji itu tak pernah datang, tak terpenuhi juga, kemudian saat aku memutuskan untuk mencari kerja yang laindan mempersiapkan diri mengantar lamaran kerja, rayuan janji yang terdahulu datang lagi katanya " minggu depan ya dek" dan aku percaya saja.
aku selalu begitu meski telah sering dibuat kecewa tetap saja aku mudah percaya pada siapapun, kulirik lamaran yang telah kubikin, kuambil kemuadian kucampakan kedalam tong sampah. keadaanku semakin memburuk, menganggur adalah petaka besar bagi seorang anak kos seperti diriku, apapun yang kulakukan semuanya berbayar, untung saja bernafas itu masih gratis dan aku bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa untuk itu. keuanganku menipis yang kupunya hanyalah beberapa buah handphone dan sedikit uang, untung bulan ini adalah bulan ramadhan jadi pengeluaranku tidak terlalu banyak, alhamdulillah ya Allah.
satu persatu handphone yang kupunya telah terjual dari sanalah biaya hidupku selama satu bulan ini, itupun tak mencukupi karena banyaknya pengeluaran yang harus ku keluarkan, uang kos , tagihan tiap minggu, makan, minum semuanya berbayar. seminggu telah berlalu dan aku benar-benar menekan keuangan setipis mungkin, kemudian dengan penuh semangat aku pergi menjemput masa depan, menagih janji, lalu apa yang kudapatkan lagi-lagi " minggu depan ya dek" aku benar-benar kecewa bangku dipinggir sungai jadi tempat pelipur laraku saat ini, aku duduk seorang diri disana melihat kehidupan yang tengah berjalan, sesaat kemudian lewat beberapa muda-mudi yang tengah asik bercanda dan tertawa, mereka terlihat bahagia bersama, kemudian kulihat diriku " ah malangnya nasibku, kawanpun aku tak punya, mereka asik tertawa dan bercanda sementara aku asik berduka dibawah pohon nangka ini", lalu kulihat lagi lelaki-lelaki sebayaku dengan kereta mereka yang mengkilap dan melaju cepat, berpakaian necis dan berkacama keren yang terkadang duduk wanita-wanita cantik diboncengannya dengan tangan mereka melingkar diperut lelaki-lelaki itu. " aduh sedih nian hatiku sudah 22 tahun umurku tapi belum sekalipun aku pacaran, jangankan punya kereta menaikinya saja aku tak bisa" kulihat pakaianku celana pendek dan kaos oblong plus wajah kusam menghitam karena tak dirawat.
lagi-lagi lelaki malang ini bersedih hati, duka lelaki malang dibawah pohon nangka mungkin itu judul yang tepat buat scene kali ini. sering kudengan cerita-cerita yang menggiriskan dan sekarang kudapati diriku adalah bagian dari cerita yang disebut menggiriskan itu. tak lama kemudian kulihat bocah lima tahun yang tak berapa jauh dari tempatku duduk, wajahnya masih polos dan lucu hatiku bertanya-tanya apa yang dilakukannya dipinggir sungai ini, aku segera dilanda rasa cemas takut anak kecil itu hanyut atau dimakan ular sungai seperti cerita yang sudah-sudah. sedikit penasaran aku mendekat ketempat bocah itu, dan apa yang kulihat anak kecil itu mengais-ngais sampah dan sisa makanan yang berbau busuk dan menyengat itu, dia kelihat sama sekali tak merasa terganggu dengan bau sampah-sampah yang menggunung tersebut. bocah itu cekatan sekali seolah sudah terbiasa, kemudian anak itu berteriak memanggil emaknya yang tengan duduk di atas becak di pinggir jalan, mak...mak...katanya sambil menunjukan kantong nasi bekas yang didapatkannya, seolah yang didapatnya adalah sebuah harta karun, raut wajahnya tampak senang.
hatiku jatuh, air mataku jatuh ada rasa haru dan malu dihatiku, aku malu pada anak sekecil itu untuk apa yang dilakukannya, dan aku terharu dan sedih karena anak sekecil itu pantasnya berada disekolah bukan dipembuangan sampah ini, belajar dan bermain itulah yang seharusnya dilakukannya, aku tak bisa menhan air mataku, aku lelaki malang yang dilanda duka air mata dibawah pohon nangka, kemudian terbesit lagi dalam hatiku, setidaknya aku lebih beruntung dari pada mereka yang mengais-ngais sampah itu, tak terbayang jika hal itu terjadi padaku, aku bersyukur karena ternyata penderitaanku bukanlah apa-apa dibanding mereka yang jauh lebih menderita diluar sana. kemudian aku berdoa dalam hati untuk masa depanku dan untuk kesempatan yang lebih baik buat bocah yang baru saja berlalu dari hadapanku.
pemandangan itu menimbulkan sebuah semangat dan untuku, aku pulang ke kos dan menulis lamaran pekerjaan lagi. hari ini seminggu sebelum lebaran aku berencana mengantar lamaran, keadanku benar-benar sekarat yang kupunya hanyalah beberapa buah handphone dan sedikit uang. aku pusing memikirkan bagaimana mendapatkan uang dengan cara yang mudahdan akupun telah berhutang pada temanku, pada ibu kos, ya ampun ini bulan penuh rahmat dan aku dilanda kesusahan, hampir saja aku putus asa dan kehilangan keimananku. tiba-tiba saja hpku berdering, sms lagi dari yang punya janji , sebelum membukanya aku berharap itu adalah berita baik, kepejamkan mata kemudian ku tekan tombol yes " dek kita buka after lebaran ya..." begitu isi sms itu. huhft sedikit jengkel aku membacanya sehabis lebaran itu berarti lebih kurang 10 hari lagi, ya udahlah tunggu ajalah pikirku lagi, kulirik lagi berkas lamaran yang ingin ku antar lalu kertas2 itu melayang terbang kedalam tong sampah untuk kedua kalinya.
aku benar-benar orang yang payah seandainya saja ada yang tahu bagai mana keadaanku sebenarnya pasti mereka akan berpikir jika aku adalah lelaki pemimpi dengan pendirian lemah.
ramadhan hampir berakhir, aku masih diatas sajadah pada pukul 2 dini hari bersimbah air mata memohon pada Yang Maha Kuasa agar mempermudah setiap rencanaku, bersedih ramadhan akan meninggalkanku, bersedih dan takut aku tak dapat lagi menjemput ramadhan-ramadhan berikutnya. teringat olehku betapa berdosanya aku betapa lemahnya aku, betapa kesepiannya aku, aku rindu suasana ramadhan bersama keluarga, rindu masakan dan belaian mama, rindu marahnya papa, rindu tingkah jail saudara perempuanku satu-satunya. aku semakin larut dalam tangis dan berdoa untuk masa depan ku , untuk perjuangan sebuah janji dan mimpi, janji untuk membahagiakan kedua orang tuaku. semoga Allah meridhoi.
besok adalah lebaran saat aku baru saja terlelap tiba-tiba hpku berdering dan sepupuku memintaku menemuinya diluar pagar, aku bertanya-tanya ada apa gerangan sepagi ini dia menemuiku, setelah berbicara sejenak dia memberikanku bebera lembar uanga ratusan ribu, katanya untuk beli baju lebaran , sekalian dia minta tolong aku untuk beliin baju buat anak dan istrinya. Alhamdulillah, Allah Maha Besar, Allah juga ingin aku punya baju baru dihari yang fitri ini. aku bersyukur Allah menjawab doa2ku.
lebaran telah tiba setelah meminta maaf pada orang tuaku lewat via telepon, aku dan sepupu kecilku berangkat kemesjid, ada rasa yang menganjal dalam hatiku, aku sedih aku seperti belum kembali fitrah kali ini. dari sekian banyak keluargaku disini dihari yang fitri ini aku masih belum bisa memaafkan suami-istri yang telah menghancurkan masa depanku, suami isrti yang telah berbuat tega padaku, mantan bosku, mantan sepupuku.
lebaran telah usai namun janji sehabis lebaran belum jua kunjung datang, aku sedikit jengkel dan putus asa, waktu berjalan terus aku tak mau lagi menunggu , nasib anak kos jika terlalu banyak menunggu bisa bisa tak bisa hidup. aku memutuskan menulis lamaran lagi dan mempersiapakan segala kemungkinan yang akan terjadi, sebagai modal kujual 2 hp penginggaln bosku yang lama. itu akan jadi modal untuk hidupku selama 1 bulan ini pikirku. setelah berkas lamaran selesai kutulis kuletakan berkas itu diatas lemari , besok akan kuantar lamaran itu.
baru saja mataku terpejam saat ketika hpku berdering, sebuah nomor yang tak kukenal memanggil, ku angkat telpon tersebut lalu tiba2 mati, kemudian nomor itu muncul lagi ,ku angkat lalu mati lagi, sedikit jengkel aku bangun dari tempat didur, siapa sih, umpatku. tiba2 nomor tsb memanggil lagi ku angkat dan kutanya itu siapa " dek ini kakak besok datang ya, kita dah mulai kerja besok" lalu telponnya terputus. ada rasa senang dalam hatiku lalu aku menoleh pada berkas lamaran diatas lemari, kali ini kertas2 itu tak lagi melayang kedalam tong sampah tapi kusimpan berkas itu didalam lemari.
ooh takdir kenapa harus seperti ini lirihku tersenyum simpul, aku kembali berbaring dan berpikir sekarang aku mengerti kenapa mama selalu mengajarkanku untuk bersabar agak kita memiliki kekuatan yang sangat2 luar biasa, sekarang aku tau jika kita bersabar sesuatu yang paling kita inginkanpun pasti akan tewujud meskipun dengan cara yang tak mudah. terima kasih ya Allah telah mendengar dan menjawab semua doa-doaku, terima kasih mama atas nasehat kesabaran yang mama tanamkan semenjak dini. I'LL DO THE BEST...


MEDAN
22 Sept,2010
Kizz Knightley

Tidak ada komentar: